Kamis, 07 Juni 2012

STOCK VALUATION


BAHAN AJAR
MANAJEMEN KEUANGAN III DAN IV

Pertemuan 5-6
STOCK VALUATION
(Penilaian Saham)

logo uib


Oleh:
Wisnu Yuwono, SE., MM


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
 FAKULTAS EKOMOMI
UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM
2011
Penilaian  Saham

A.    Pengertian
Saham adalah bentuk surat berharga (efek) yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas (emiten) yang menyatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah juga pemilik sebagian dari perusahaan itu (Husnan, 2003).
 Berikut beberapa karakteristik yang akan membedakan antara utang dengan ekuitas (Gitman, 2006):

Tabel 3.1. Perbedaan Karakteristik Utang dengan Ekuitas

Karakteristik

Jenis Modal
Utang
Ekuitas
1.  Hak suara dalam manajemen
2.  Klaim atas pendapatan/income     dan asset
3.  Maturitas/Jatuh tempo
4. Perlakuan pajak
Tidak ada

Prioritas terhadap ekuitas

Ada maturitas

Bunga utang sebagai pengurang pajak
Ada

Sisa/akhir setelah kreditur terlunasi

Tidak maturitas

Tidak ada
Sumber : Gitman, 2006

Menurut Jogiyanto  (2003) menyebutkan bahwa dikenal adanya beraneka ragam jenis saham, antara lain:
1. Cara peralihan hak
a. Saham atas unjuk (bearer stock). Diatas sertifikat saham atas unjuk tidak dituliskan nama pemiliknya. Dengan pemilikan saham ini, seorang pemilik sangat mudah untuk mengalihkan atau memindahkannya kepada orang lain karena sifatnya mirip dengan uang.
b. Saham atas nama (registered stock). Diatas sertifikat saham ini ditulis nama pemiliknya. Cara pemindahannya harus memenuhi prosedur tertentu yaitu dengan dokumen peralihan, kemudian nama pemiliknya dicatat dalam buku perusahaan yang khusus memuat daftar nama pemegang saham.
2. Hak tagihan (klaim)
a. Saham biasa (common stock). Saham biasa selalu muncul dalam setiap struktur modal saham perseroan terbatas. Besar kecilnya deviden yang diterima tidak tetap, tergantung pada keputusan RUPS.
b. Saham preferen (preferred stock). Saham preferen merupakan gabungan pendanaan antara hutang dan saham biasa. Beberapa jenis saham preferen diantaranya diantaranya.
3. Berdasarkan kinerja saham
a.  Blue Chip Stock
Yaitu saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi sebagai leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar deviden.
b.  Income Stock
Merupakan saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar deviden lebih tinggi dari rata-rata deviden yang dibayarkan pada tahun sebelumnya.
c.  Growth Stock
Saham ini merupakan saham-saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi.
d. Speculative Stock
Adalah saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang meskipun belum pasti.
e. Counter Cyclical Stock
Saham ini merupakan saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum.

B.  Analisis Perubahan harga saham
Analisis saham merupakan salah satu dari sekian tahapan dalam proses investasi yang berarti melakukan analisis terhadap individual atau sekelompok sekuritas. Analisis yang sering digunakan untuk menilai suatu saham yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal (Sitompul, 1996).
1. Analisis fundamental
Analisis fundamental mencoba memperkirakan harga saham dimasa yang akan datang dengan :
a. Mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham dimasa yang akan datang.
b. Menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham.
Analisis fundamental merupakan analisis historis atas kekuatan keuangan dari suatu perusahaan yang sering disebut company analysis.
Menurut Husnan (2003), data yang digunakan adalah data historis, artinya data yang telah terjadi dan mencerminkan keadaan keuangan yang telah lewat dan bukan mencerminkan keadaan keuangan yang sebenarnya pada saat analisis. Para analis fundamental mencoba memperkirakan harga saham dimasa datang dengan mengestimasi nilai dari faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham dimasa datang, dan menempatkan hubungan faktor-faktor tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham sebelum melakukan transaksi di bursa.
2. Analisis teknikal
Analisis teknikal merupakan suatu teknik yang meggunakan data atau catatan pasar untuk berusaha mengakses permintaan dan penawaran suatu saham, volume perdagangan, grafik pertumbuhan, indeks harga saham baik individual maupun gabungan, serta faktor-faktor lain yang bersifat teknis (Husnan, 2003).

C. Karakteristik Saham
Menurut Gitman (2006), karakteristik saham secara umum dibagi menjadi dua  jenis, yaitu:
1.      Saham Biasa (Common Stock)
2.      Saham Istimewa (Preferred Stock )

1.  Saham Biasa
         Pemegang saham biasa disebut juga sebagai residual owners atau residual claimants, dan mereka adaah pemilik sebenarnya dari perusahaan
         Sebagai residual owners, pemegang saham biasa menerima sisa dari seluruh klaim lain yang sudah terlunasi atas pendapatan dan asset perusahaan
         Karena posisi yang tidak pasti ini, pemegang saham biasa mengharapkan ada kompensasi yang cukup atas dividend dan capital gains.
         Kepemilikan saham biasa dapat dimiliki oleh:
-       Privately owned , oleh individu
-       Closely owned,  oleh sekelompok kecil investor
-       Publicly owned,  oleh sekelompok luas investor
Tidak seperti obligasi, saham biasa mungkin bisa dijual tanpa nilai pari. Nilai pari suatu saham sangat lah rendah di luar negeri saham biasa umumnya memiliki nilai pari $1, di Indonesia umumnya Rp.5,- sehingga nilai pari ini kurang berguna, relative berguna saat ditetapkan dalam akta pendirian perusahaan (Authorized shares). Selain itu, rendahnya nilai pari saham biasa dapat memberi keuntungan dalam kondisi jika pajak perusahaan didasarkan pada nilai pari saham biasa.
Pemegang saham biasa memiliki hak terlebih dahulu,  preemptive right yakni suatu hak yang memungkinkan pemegang saham biasa untuk mempertahankan proporsi kepemilikan dalam perusahaan jika perusahaan tersebut menerbitkan saham baru.  Dengan hak ini, pemegang saham dapat mengendalikan suara, voting control  dan melindungi dilusi/pengikisan kepemilikannya.
            Dalam rights offering, perusahaan memberikan hak tersebut kepada pemegang saham yang ada dengan mengijinkan mereka untuk membeli tambahan saham pada harga dibawah harga saat ini.
Beberapa perusahaan menerbitkan dua atau lebih jenis saham yang memiliki hak suara yang berbeda. Saham klas A,  A common stock adalah saham yang tidak memiliki hak suara,  nonvoting share, sedang saham klas B, class B common stock  adalah saham biasa yang memiliki hak suara, voting share.
Karena tidak semua pemegang suara hadir dalam rapat tahunan untuk memberikan hak suaranya, maka mereka melimpahkan wewenang suaranya pada pihak lain, (proxy statement). Kadangkala, ketika perusahaan dimiliki secara luas oleh public, pihak luar boleh membayar suatu proxy battle kepada pihak yang tidak menduduki manajemen yang ada sekarang  ini dan berusaha untuk memperoleh kekuasaan kendali atas perusahaan.

2.  Saham Istimewa
Saham istimewa (Preferred stock) adalah instrument ekuitas yang membayar dividen tetap (fixed dividend) dan memiliki hak klaim prioritas atas pendapatan dan asset perusahaan jika perusahaan dilikuidasi (Gitman, 2006). Adpun karakteristik saham ini antara lain:
a)      Hak utama atas deviden, artinya saham istimewa mempunyai hak terlebih dahulu dalam hal menerima deviden.
b)      Hak utama atas aktiva perusahaan, artinya dalam hal likuidasi berhak menerima pembayaran maksimum sebesar nilai nominal saham istimewa setelah semua kewajiban perusahan dilunasi.
c)      Penghasilan tetap, artinya pemegang saham istimewa memperoleh penghasilan dalam jumlah yang tetap.
d)     Jangka waktu yang tidak terbatas, artinya saham istimewa yang diterbitkan mempunyai jangka waktu yang tidak terbatas, akan tetapi dengan syarat bahwa perusahaan mempunyai hak untuk membeli kembali saham istimewa tersebut dengan harga tertentu.
e)      Tidak mempunyai hak suara, artinya pemegang saham istimewa tidak mempunyai suara dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).
f)       Saham istimewa kumulatif, artinya deviden yang tidak dibayarkan oleh perusa-haan kepada pemegang saham tetap menjadi hak pemegang saham istimewa tersebut. Jika suatu saat perusahaan tidak membagikan deviden, maka pada periode yang lain jika perusahaan tersebut membagikan deviden, maka perusahaan harus membayarkan deviden terutang tersebut sebelum membagikannya kepada pemegang saham biasa.

D. Model Penilaian Saham
1. Saham Preferren
·      Saham yg memberikan sejumlah dividen yang tetap jumlahnya dalam waktu yang tak terbatas
·      Karena saham preferen tidak mempunyai tanggal jatuh tempo, maka penilaian saham preferen merupakan suatu perpetuitas (Gitman, 2006).
                                                    Bo=    Dps
                                                               Kps
P0      = Nilai saham preferen
Dps   = dividend saham preferen
Kps   = tingkat return yang disyaratkan saham preferen
Contoh: Microsoft mempunyai saham preferen dengan dividen yang dibayarkan sebesar Rp1.500 tiap tahun. Tingkat return yang diinginkan investor adalah 14%. Berapa nilai sekarang saham preferen?
             Bo=Dps/kps
                  = 1500/0,14
                = Rp  10.714,28

2. Penilain saham biasa (Gitman, 2006)
Dimana:
Po = Nilai saham biasa
Dt = Dividen tahun t
Ks = Keuntungan yang disyaratkan
 


E. Model pertumbuhan dividen saham biasa
a) Zero growth model
Dividen yang dibayarkan tiap tahunnya jumlahnya sama, tidak ada tingkat pertumbuhan dividen dari tahun ke tahun.
Po = d1/ks
Po merupakan harga saham
D merupakan dividen yang diharpakan akan diperoleh di masa depan
Kcs adalah required rate of return suatu common stock

b) Constant growth model (normal growth)

Contoh soal:
Pertumbuhan dividen tahunan di perusahaan Alfamart adalah 7%. Perusahaan mengestimasi bahwa deviden yang diharapkan pada akhir tahun adalah $1,5. Apabila tingkat penghasilan yang disyaratkan (required rate of return ) adalah 15%. Maka nilai saham tersebut adalah:



c) Variable  growth model
Dikarenakan pertumbuhan dividen untuk jangka waktu beberapa tahun ke depan, maka untuk menghitung nilai saham digunakan empat tahap prosedur penilaian (Gitman, 2006):
1.      Mencari nilai dividen untuk masing-masing tahun
Dt = D0 x (1+g1)t
= Do x FVIFg1,t
2.      Dari dividen tersebut, dicari present valuenya untuk dijumlahkan secara bersama-sama.

3.      Temukan nilai saham pada akhir tahun pertumbuhan (atau awal tahun berikutnya), hitung Present valuenya.
4.      Menambahkan nilai PV dari hasil perhitungan 2 dan 3.

Contoh soal :
The most recent (2003) annual dividend payment of Warren Industries, a rapidly growing boat manufacturer, was $1,50 per share. The firm’s financial manager expect that that these dividend will increase at a 10% annual rate (g1), over the next 3 years (1004,2005 and 2006) because the introduction of a hot new boat. At the end of the 3 years (the end of 2006), the firm’s mature product line is expected to result in a slowing of the dividend growth rate to 5% per years (g2) for the foreseeable future. The firm’s required return (ks) is 15%. To estimate the current (end of 2003) value Warren’s common stock, Po= P2003.





Jawaban :
Tahap 1, Mencari nilai dividen setiap tahunnya
Tabel 3.2. Mencari dividen setiap tahunnya
End of years
Do
FVIF 10%,t
Dt
2004
1,5
1,100
1,65
2005
1,5
1,210
1,82
2006
1,5
1,331
2,00

Tahap 2, Menghitung nilai PV dari setiap dividen pertahun

Tabel 3.3. Menghitung nilai PV dari setiap dividen pertahun

End of years
Do
FVIF 10%,t
Dt
PV 15%
PV dividend
2004
1,5
1,100
1,65
0,87
1,44
2005
1,5
1,210
1,82
0,756
1,38
2006
1,5
1,331
2,00
0,658
1,43





4,14

Tahap 3, mencari nilai saham pada akhir tahun (N=2006)
D N+1 = D 2007
D2007 = D2007 x (1+0,05) = 2,00 x 1,05 = 2,10
Dengan menggunakan D2007 = 2,1, a 15% required return dan 5% pertumbuhan dividen, mencari nilai saham tahun 2006
P 2006 = D2007/ks-g2 = 2,1/(0,15-0,05) = 21
Nilai saham tersebut di present value-kan, sehingga
PVIF 15%,3 x 21 = 13,82
Tahap 4, menjumlahkan PV tahap 3 dan 4 =  4,14 + 13,82 =  17,96
Kesimpulan nilai saham = $17,96


F. Dasar Pustaka

Gitman, L.J. 2006. Principles of Managerial Finance. 11th edition. Addison Wesley.
Husnan, Suad, 2003. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. UPP AMP YKPN: Yogyakarta

Jogiyanto, 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketiga. BPFE. Yogyakarta.

Sitompul, Asril. 1996. Pasar Modal Penawaran Umum dan Permasalahannya; cetakan I, Penerbit PT. Citra Aditya Bakti Bandung



1 komentar:

  1. makasi buat linknya, tapi buat masukan gambar rumus-rumusnya banyak yang gak muncul

    BalasHapus