
MANAJEMEN
KEUANGAN III DAN IV
Pertemuan 5-6
STOCK VALUATION
(Penilaian Saham)

Oleh:
Wisnu Yuwono, SE., MM
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKOMOMI
UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

Penilaian Saham
A.
Pengertian
Saham adalah bentuk
surat berharga (efek) yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk
perseroan terbatas (emiten) yang
menyatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah juga pemilik sebagian dari
perusahaan itu (Husnan, 2003).
Berikut
beberapa karakteristik yang akan membedakan antara utang dengan ekuitas (Gitman,
2006):
Tabel 3.1. Perbedaan Karakteristik Utang dengan Ekuitas
Karakteristik
|
Jenis Modal
|
|
Utang
|
Ekuitas
|
|
1. Hak suara dalam manajemen
2. Klaim atas pendapatan/income dan asset
3. Maturitas/Jatuh tempo
4.
Perlakuan pajak
|
Tidak
ada
Prioritas
terhadap ekuitas
Ada
maturitas
Bunga
utang sebagai pengurang pajak
|
Ada
Sisa/akhir setelah kreditur terlunasi
Tidak maturitas
Tidak ada
|
Sumber : Gitman,
2006
Menurut Jogiyanto (2003) menyebutkan bahwa dikenal adanya
beraneka ragam jenis saham, antara lain:
1. Cara peralihan hak
a. Saham atas unjuk (bearer stock). Diatas sertifikat saham atas unjuk tidak
dituliskan nama pemiliknya. Dengan pemilikan saham ini, seorang pemilik sangat
mudah untuk mengalihkan atau memindahkannya kepada orang lain karena sifatnya
mirip dengan uang.
b. Saham atas nama (registered stock). Diatas sertifikat saham ini ditulis nama
pemiliknya. Cara pemindahannya harus memenuhi prosedur tertentu yaitu dengan
dokumen peralihan, kemudian nama pemiliknya dicatat dalam buku perusahaan yang
khusus memuat daftar nama pemegang saham.
2. Hak tagihan (klaim)
a. Saham biasa (common stock). Saham biasa selalu muncul dalam
setiap struktur modal saham perseroan terbatas. Besar kecilnya deviden yang diterima
tidak tetap, tergantung pada keputusan RUPS.
b. Saham preferen (preferred stock). Saham preferen merupakan gabungan
pendanaan antara hutang dan saham biasa. Beberapa jenis saham preferen
diantaranya diantaranya.
3. Berdasarkan kinerja saham
a. Blue Chip Stock
Yaitu saham biasa dari suatu perusahaan
yang memiliki reputasi tinggi sebagai leader di industri sejenis, memiliki
pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar deviden.
b. Income Stock
Merupakan saham dari suatu emiten yang
memiliki kemampuan membayar deviden lebih tinggi dari rata-rata deviden yang
dibayarkan pada tahun sebelumnya.
c. Growth Stock
Saham ini merupakan saham-saham dari
emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industri sejenis yang mempunyai
reputasi tinggi.
d. Speculative Stock
Adalah saham suatu perusahaan yang
tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan
tetapi mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang meskipun
belum pasti.
e. Counter Cyclical Stock
Saham ini merupakan saham yang tidak
terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum.
B. Analisis Perubahan
harga saham
Analisis saham
merupakan salah satu dari sekian tahapan dalam proses investasi yang berarti
melakukan analisis terhadap individual atau sekelompok sekuritas. Analisis yang
sering digunakan untuk menilai suatu saham yaitu analisis fundamental dan
analisis teknikal (Sitompul, 1996).
1. Analisis fundamental
Analisis fundamental mencoba
memperkirakan harga saham dimasa yang akan datang dengan :
a. Mengestimasi
nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham dimasa yang akan
datang.
b. Menerapkan
hubungan variabel-variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham.
Analisis
fundamental merupakan analisis historis atas kekuatan keuangan dari suatu
perusahaan yang sering disebut company
analysis.
Menurut Husnan
(2003), data yang digunakan adalah data historis, artinya data yang telah
terjadi dan mencerminkan keadaan keuangan yang telah lewat dan bukan mencerminkan
keadaan keuangan yang sebenarnya pada saat analisis. Para analis fundamental
mencoba memperkirakan harga saham dimasa datang dengan mengestimasi nilai dari
faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham dimasa datang, dan
menempatkan hubungan faktor-faktor tersebut sehingga diperoleh taksiran harga
saham sebelum melakukan transaksi di bursa.
2. Analisis teknikal
Analisis teknikal
merupakan suatu teknik yang meggunakan data atau catatan pasar untuk berusaha
mengakses permintaan dan penawaran suatu saham, volume perdagangan, grafik
pertumbuhan, indeks harga saham baik individual maupun gabungan, serta
faktor-faktor lain yang bersifat teknis (Husnan, 2003).
C. Karakteristik Saham
Menurut Gitman
(2006), karakteristik saham secara umum dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Saham Biasa (Common Stock)
2. Saham Istimewa (Preferred Stock )
1. Saham Biasa
•
Pemegang saham biasa disebut juga sebagai residual owners
atau residual claimants, dan mereka adaah pemilik sebenarnya dari
perusahaan
•
Sebagai residual
owners, pemegang saham biasa menerima sisa dari seluruh klaim lain yang
sudah terlunasi atas pendapatan dan asset perusahaan
•
Karena posisi yang tidak pasti ini, pemegang saham biasa
mengharapkan ada kompensasi yang cukup atas dividend dan capital gains.
•
Kepemilikan saham biasa dapat dimiliki oleh:
- Privately owned , oleh individu
- Closely owned, oleh sekelompok kecil investor
- Publicly owned,
oleh sekelompok luas investor
Tidak
seperti obligasi, saham biasa mungkin bisa dijual tanpa nilai pari. Nilai pari
suatu saham sangat lah rendah di luar negeri saham biasa umumnya memiliki nilai
pari $1, di Indonesia umumnya Rp.5,- sehingga nilai pari ini kurang berguna,
relative berguna saat ditetapkan dalam akta pendirian perusahaan (Authorized shares). Selain itu, rendahnya nilai pari
saham biasa dapat memberi keuntungan dalam kondisi jika pajak perusahaan
didasarkan pada nilai pari saham biasa.
Pemegang
saham biasa memiliki hak terlebih dahulu,
preemptive right yakni suatu hak yang memungkinkan pemegang saham
biasa untuk mempertahankan proporsi kepemilikan dalam perusahaan jika
perusahaan tersebut menerbitkan saham baru.
Dengan hak ini, pemegang saham dapat mengendalikan suara, voting
control dan melindungi
dilusi/pengikisan kepemilikannya.
Dalam rights offering,
perusahaan memberikan hak tersebut kepada pemegang saham yang ada dengan
mengijinkan mereka untuk membeli tambahan saham pada harga dibawah harga saat
ini.
Beberapa
perusahaan menerbitkan dua atau lebih jenis saham yang memiliki hak suara yang
berbeda. Saham klas A, A common stock adalah saham yang tidak
memiliki hak suara, nonvoting share, sedang saham klas B, class B common stock adalah saham biasa yang memiliki hak suara, voting share.
Karena
tidak semua pemegang suara hadir dalam rapat tahunan untuk memberikan hak
suaranya, maka mereka melimpahkan wewenang suaranya pada pihak lain, (proxy statement). Kadangkala, ketika perusahaan
dimiliki secara luas oleh public, pihak luar boleh membayar suatu proxy
battle kepada pihak yang tidak menduduki manajemen yang ada sekarang ini dan berusaha untuk memperoleh kekuasaan
kendali atas
perusahaan.
2. Saham Istimewa
Saham
istimewa (Preferred
stock) adalah instrument ekuitas yang
membayar dividen tetap (fixed dividend) dan memiliki hak klaim prioritas
atas pendapatan dan asset perusahaan jika perusahaan dilikuidasi (Gitman, 2006).
Adpun karakteristik saham ini antara lain:
a) Hak
utama atas deviden, artinya saham istimewa mempunyai hak terlebih dahulu dalam
hal menerima deviden.
b) Hak
utama atas aktiva perusahaan, artinya dalam hal likuidasi berhak menerima
pembayaran maksimum sebesar nilai nominal saham istimewa setelah semua
kewajiban perusahan dilunasi.
c) Penghasilan
tetap, artinya pemegang saham istimewa memperoleh penghasilan dalam jumlah yang
tetap.
d) Jangka
waktu yang tidak terbatas, artinya saham istimewa yang diterbitkan mempunyai
jangka waktu yang tidak terbatas, akan tetapi dengan syarat bahwa perusahaan
mempunyai hak untuk membeli kembali saham istimewa tersebut dengan harga
tertentu.
e) Tidak
mempunyai hak suara, artinya pemegang saham istimewa tidak mempunyai suara
dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).
f) Saham
istimewa kumulatif, artinya deviden yang tidak dibayarkan oleh perusa-haan
kepada pemegang saham tetap menjadi hak pemegang saham istimewa tersebut. Jika
suatu saat perusahaan tidak membagikan deviden, maka pada periode yang lain
jika perusahaan tersebut membagikan deviden, maka perusahaan harus membayarkan
deviden terutang tersebut sebelum membagikannya kepada pemegang saham biasa.
D. Model Penilaian Saham
1. Saham Preferren
·
Saham yg memberikan
sejumlah dividen yang tetap jumlahnya dalam waktu yang tak terbatas
·
Karena saham preferen
tidak mempunyai tanggal jatuh tempo, maka penilaian saham preferen merupakan
suatu perpetuitas (Gitman, 2006).
Bo= Dps
Kps
P0 =
Nilai saham preferen
Dps = dividend saham
preferen
Kps = tingkat return yang
disyaratkan saham preferen
Contoh: Microsoft mempunyai saham
preferen dengan dividen yang dibayarkan sebesar Rp1.500 tiap tahun. Tingkat
return yang diinginkan investor adalah 14%. Berapa nilai sekarang saham
preferen?
Bo=Dps/kps
=
1500/0,14
=
Rp 10.714,28
2. Penilain saham biasa (Gitman, 2006)
|

E. Model
pertumbuhan dividen saham biasa
a) Zero
growth model
Dividen
yang dibayarkan tiap tahunnya jumlahnya sama, tidak ada tingkat pertumbuhan
dividen dari tahun ke tahun.
Po = d1/ks
Po
merupakan harga saham
D
merupakan dividen yang diharpakan akan diperoleh di masa depan
Kcs
adalah required rate of return suatu
common stock
b) Constant growth model (normal growth)


Contoh soal:
Pertumbuhan dividen tahunan di perusahaan Alfamart adalah
7%. Perusahaan mengestimasi bahwa deviden yang diharapkan pada akhir tahun
adalah $1,5. Apabila tingkat penghasilan yang disyaratkan (required rate of return ) adalah 15%. Maka nilai saham tersebut adalah:

c) Variable growth
model
Dikarenakan pertumbuhan dividen untuk jangka waktu
beberapa tahun ke depan, maka untuk menghitung nilai saham digunakan empat
tahap prosedur penilaian (Gitman, 2006):
1. Mencari nilai dividen untuk masing-masing tahun
Dt
= D0 x (1+g1)t
=
Do x FVIFg1,t
2. Dari dividen tersebut, dicari present valuenya untuk
dijumlahkan secara bersama-sama.

3. Temukan nilai saham pada akhir tahun pertumbuhan (atau
awal tahun berikutnya), hitung Present valuenya.
4. Menambahkan nilai PV dari hasil perhitungan 2 dan 3.
Contoh soal :
The most recent (2003)
annual dividend payment of Warren Industries, a rapidly growing boat
manufacturer, was $1,50 per share. The firm’s financial manager expect that
that these dividend will increase at a 10% annual rate (g1), over the next 3
years (1004,2005 and 2006) because the introduction of a hot new boat. At the
end of the 3 years (the end of 2006), the firm’s mature product line is
expected to result in a slowing of the dividend growth rate to 5% per years
(g2) for the foreseeable future. The firm’s required return (ks) is 15%. To
estimate the current (end of 2003) value Warren’s common stock, Po= P2003.
Jawaban :
Tahap 1,
Mencari nilai dividen setiap tahunnya
Tabel 3.2. Mencari dividen setiap tahunnya
End of years
|
Do
|
FVIF 10%,t
|
Dt
|
2004
|
1,5
|
1,100
|
1,65
|
2005
|
1,5
|
1,210
|
1,82
|
2006
|
1,5
|
1,331
|
2,00
|
Tahap 2,
Menghitung nilai PV dari setiap dividen pertahun
Tabel 3.3. Menghitung nilai PV dari setiap dividen pertahun
End of years
|
Do
|
FVIF 10%,t
|
Dt
|
PV 15%
|
PV dividend
|
2004
|
1,5
|
1,100
|
1,65
|
0,87
|
1,44
|
2005
|
1,5
|
1,210
|
1,82
|
0,756
|
1,38
|
2006
|
1,5
|
1,331
|
2,00
|
0,658
|
1,43
|
|
|
|
|
|
4,14
|
Tahap 3,
mencari nilai saham pada akhir tahun (N=2006)
D N+1 = D 2007
D2007 = D2007 x
(1+0,05) = 2,00 x 1,05 = 2,10
Dengan
menggunakan D2007 = 2,1, a 15% required return dan 5% pertumbuhan dividen, mencari nilai saham tahun 2006
P 2006 = D2007/ks-g2 =
2,1/(0,15-0,05) = 21
Nilai saham
tersebut di present value-kan, sehingga
PVIF 15%,3 x 21 = 13,82
Tahap 4,
menjumlahkan PV tahap 3 dan 4 = 4,14 + 13,82 = 17,96
Kesimpulan
nilai saham = $17,96
F. Dasar Pustaka
Gitman,
L.J. 2006. Principles of Managerial
Finance. 11th edition. Addison Wesley.
Husnan,
Suad, 2003. Dasar-dasar Teori Portofolio
dan Analisis Sekuritas. UPP AMP
YKPN: Yogyakarta
Jogiyanto,
2003. Teori Portofolio dan Analisis
Investasi. Edisi Ketiga. BPFE. Yogyakarta.
Sitompul,
Asril. 1996. Pasar Modal Penawaran Umum
dan Permasalahannya; cetakan
I, Penerbit PT. Citra Aditya Bakti Bandung
makasi buat linknya, tapi buat masukan gambar rumus-rumusnya banyak yang gak muncul
BalasHapus